BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
PMS
Penyakit kelamin banyak terdapat di setiap negara. Banyaknya penyakit kelamin dalam masyarakat mencerminkan keadaan sosial penderita karena tergantung pada tingkah laku manusia, faktor psikologis, dan keadaan ekonominya.
Penyakit akibat hubungan kelamin (sexually
transmitted disease) merupakan penyakit-penyakit
yang disebarkan melalui kontak seksual/kelamin.
Sejak dulu, penyakit-penyakit ini merupakan masalah
kesehatan yang perlu diperhatikan.
Apalagi setelah ditemukannya virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus = virus yang melumpuhkan kekebalan
tubuh manusia) yang menimbulkan penyakit AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome = Sindrom menurunnya
kekebalan tubuh).
PMS adalah
singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu infeksi atau
penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal atau
lewat vagina). PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin, atau infeksi yang
ditularkan melalui hubungan seksual. Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang
sekitar alat kelamin tapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut,
saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya. Umumnya
matarantai penularan PMS adalah PSK. Rasio penularan akan meningkat bila
pemakaian kondon dan hubungan seksual dengan PSK tidak dilakukan. PMS yang
banyak ditemui Gonorrhoe (GO), Sifilis, Trikomoniasis, Herves Simplek, HIV /
AIDS.
Penyakit menular seksual (PMS) adalah
infeksi apapun yang terutama yang didapat melalui kontak seksual. PMS adalah
istilah umum dan organisme penyakit penyebabnya, yang tinggal dalam darah atau
cairan tubuh, meliputi virus, mikoplasma, bakteri, jamur, spirokaeta dan
parasit-parasit kecil (misalnya Phthirus pubis, skabies). Sebagian organisme
yang terlibat hanya ditemukan di saluran genital (reproduksi) saja tetapi yang
lainnya juga ditemukan di dalam organ tubuh lain. Di samping itu, seringkali
berbagai PMS timbul secara bersama-sama dan jika salah satu ditemukan, adanya
PMS lain harus dicurigai. Terdapat tentang keintiman kontak tubuh yang dapat
menularkan PMS termasuk berciuman,
hubungan seksual, hubungan seksual melalui anus, kubilingus, anilingus,
felasio dan kkontak mulut atau genital dengan payudara. Dokter diminta
melaporkan PMS yang paling banyak terjadi ke departeman kesehatan setempat.
Perempuan
lebih mudah terkena ISR dibandingkan laki – laki, karena saluran reproduksi
perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing, ISR pada perempuan juga
sering tidak diketahui karena gejalanya kurang jelas dibandingkan dengan laki –
laki. Pada perempuan ISR dapat menyebabkan kehamilan di luar kandungan.,
kemandulan, kanker leher rahim, kelainan pada janin / bayi, misalnya Berat
Badan Lhir Rendah (BBLR) infeksi bawaan sejak lahir, bayi lahir mati, dan bayi
lahir belum cukup umur. Infeksi saluran reproduksi (ISP) dapat terjadi akibat :
1) Sisa
kotoran yang tertinggal karena pembasuhan buang air besar yang kurang sempurna.
2) Kesehatan
umum rendah.
3) Kurangnya
kebersihan alat kelamin, terutama saat haid
4) Perkawinan
pada usian muda dan berganti – ganti pasangan
5) Hubumgam
sexual dengan penderita infeksi
6) Pelukaan
pada saat keguguran, melahirkan atau perkosaan
7) Kegagalan
pelayanan kesehatan dalam sterilisasi alat dan bahan dalam melakukan
pemeriksaan / tindakan disekitar saluran reproduksi.