Minggu, 19 Mei 2013

Makalah Kebidanan Komunitas : PMS (Penyakit Menular Seksual)



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian PMS
Penyakit kelamin banyak terdapat di setiap negara. Banyaknya penyakit kelamin dalam masyarakat mencerminkan keadaan sosial penderita karena tergantung pada tingkah laku manusia, faktor psikologis, dan keadaan ekonominya.
Penyakit akibat hubungan kelamin (sexu­ally transmitted disease) merupakan penyakit-penyakit yang disebarkan melalui kontak seksual/kelamin. Sejak dulu, penyakit-penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Apalagi setelah ditemukannya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus = virus yang melumpuhkan kekebalan tubuh manusia) yang menimbulkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome = Sindrom menurunnya kekebalan tubuh).
PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat vagina). PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin tapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya. Umumnya matarantai penularan PMS adalah PSK. Rasio penularan akan meningkat bila pemakaian kondon dan hubungan seksual dengan PSK tidak dilakukan. PMS yang banyak ditemui Gonorrhoe (GO), Sifilis, Trikomoniasis, Herves Simplek, HIV / AIDS.
          Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi apapun yang terutama yang didapat melalui kontak seksual. PMS adalah istilah umum dan organisme penyakit penyebabnya, yang tinggal dalam darah atau cairan tubuh, meliputi virus, mikoplasma, bakteri, jamur, spirokaeta dan parasit-parasit kecil (misalnya Phthirus pubis, skabies). Sebagian organisme yang terlibat hanya ditemukan di saluran genital (reproduksi) saja tetapi yang lainnya juga ditemukan di dalam organ tubuh lain. Di samping itu, seringkali berbagai PMS timbul secara bersama-sama dan jika salah satu ditemukan, adanya PMS lain harus dicurigai. Terdapat tentang keintiman kontak tubuh yang dapat menularkan PMS termasuk berciuman,  hubungan seksual, hubungan seksual melalui anus, kubilingus, anilingus, felasio dan kkontak mulut atau genital dengan payudara. Dokter diminta melaporkan PMS yang paling banyak terjadi ke departeman kesehatan setempat.
Perempuan lebih mudah terkena ISR dibandingkan laki – laki, karena saluran reproduksi perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing, ISR pada perempuan juga sering tidak diketahui karena gejalanya kurang jelas dibandingkan dengan laki – laki. Pada perempuan ISR dapat menyebabkan kehamilan di luar kandungan., kemandulan, kanker leher rahim, kelainan pada janin / bayi, misalnya Berat Badan Lhir Rendah (BBLR) infeksi bawaan sejak lahir, bayi lahir mati, dan bayi lahir belum cukup umur. Infeksi saluran reproduksi (ISP) dapat terjadi akibat :
1)      Sisa kotoran yang tertinggal karena pembasuhan buang air besar yang kurang sempurna.
2)      Kesehatan umum rendah.
3)      Kurangnya kebersihan alat kelamin, terutama saat haid
4)      Perkawinan pada usian muda dan berganti – ganti pasangan
5)      Hubumgam sexual dengan penderita infeksi
6)      Pelukaan pada saat keguguran, melahirkan atau perkosaan
7)      Kegagalan pelayanan kesehatan dalam sterilisasi alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan / tindakan disekitar saluran reproduksi.

Makalah : Anemia dalam Kehamilan



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Definisi Anemia
         Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal eritrosit, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cell (hematokrit) per 100 ml darah.
         Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb.Anemia terjadi karena kadar hemoglobin (Hb) dalam darah merah sangat kurang. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut Anemia Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi Besi.
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah, etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis. penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan hemolisis atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( hematopoiesis yang tidak efektif).
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.